Langsung ke konten utama

NPWP ( No Piro Wani Piro )


Menjelang helatan Pileg 2024 ada adagium NPWP ( No Piro Wani Piro ) yang meneguhkan anggapan bahwa untuk menjadi anggota dewan atau bupati harus banyak uang, anggapan agar suara masyarakat ikut kita harus kita hargai dengan uang. 

Secara pribadi saya tidak begitu mempercayai, namun juga tidak berani menyangkal, karena memang begitulah realita di lapangan, rerata para kandidat harus mengeluarkan banyak uang untuk mendongkrak elektoral mereka, agar keterpilihanya tinggi.

Pengalaman pribadi sebagai kandidat yang pernah malang melintang di pileg dan pilkada, kebutuhan uang memang cukup signifikan, untuk atribut, untuk sosialisasi, untuk transpot, untuk realisasi proposal, untuk timses dll.

Lalu bagaimana dengan kandidat yang cekak keuanganya, apakah tidak punya peluang atau kemungkinan untuk menjadi dewan, dan bupati ????

Tentu saja ada peluang,  kesempatan dan kemungkinan itu selalu ada, karena tidak semua pemilih bisa kita beli dengan uang, masih banyak diantara mereka yang memilih berdasar nurani dengan berbagai macam kriteria dan pertimbangan.

Sahabatku yang budiman ...
Menjadi anggota dewan atau bupati adalah impian bagi sebagian orang, namun tugas dan tanggungjawab mereka juga berat karena berkaitan dengan amanah yang dititipkan kepadanya, oleh masyarakat.

Seiring dengan keterbukaan informasi publik dan transparansi informasi di era digital saat ini, masyarakat semakin mudah untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang siapa calon wakil dan calon pemimpinya yang benar-benar sesuai dengan kualifikasinya. 

Masyarakat bisa browshing internet menanyakan langsung kepada mbah google tentang bobot, bebet kandidatnya, tentang ide dan gagasanya, tentang pendidikanya, tentang masa lalunya  tentang prestasinya dll.

Apakah dia koruptor, apakah dia penipu, apakah dia penjudi, apakah dia pemabok apakah dia pernah terlibat kasus-kasus berat seperti pelecehan seksual misalnya dll, pokoknya lewat mbah google tahu semuanya. 

Apalagi para kaum milenial generasi Z  yang tak lepas dengan dunia maya, internet dia akan lebih bijak menggunakan hak pilihnya, dia tak mempan disogok, dibeli dan dibohongi, dia pemilih cerdas, pemilih realistis yang diharapkan mampu mempengaruhi orangtua dan lingkunganya untuk menggunakan hak pilihnya sesuai nurani bukan karena diiming-imingi uang atau barang.

Pemilu 2024 saya berharap menjadi pemilu yang LUBERJURDIL ( Langsung Umum Bebas Rahasia Jujur dan Adil ) jauh dari intimidasi, politik uang, sogokan, pemilu corblok ( milih karena dpt bantuan corblok ) pemilu semen ( milih karena bantuan semen ) pemilu supermi ( milih karena dapat bagian supermi ) dll.

Para caleg harus berlomba-lomba beradu ide, gagasan dan program bagaimana cara mensejahterakan masyarakatnya dan mengurangi angka kemiskinan di Gunungkidul bukan malah berlomba-lomba menyogok masyarakat  menakut-nakuti masyarakat dlsb.

Ayoo tolak politik uang, ayo tolak MPWP, ciptakan Pemilu yang LUBERJURDIL dan jangan GOLPUT YA.

Slamet SPd.MM
Ketua Dewan Penasehat Partai Gerindra Kab. Gunungkidul.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA CEK TERDAFTAR SEBAGAI CALON PEMILIH

Pemilu 2024 tinggal sebentar lagi, sekarang tahapanya Penetapan Daftar Pemilih Sementara ( DPS ), pertanyaanya sudahkah Anda terdaftar sebagai calon pemilih ?? Yuk kita secara aktif mengecek, apakah kita sudah terdaftar atau belum sebagai pemilih. Saat ini Komisi Pemilihan Umum telah merampungkan proses pencocokan dan penelitian atau coklit daftar pemilih. Setelah proses coklit rampung, masyarakat bisa mengecek sendiri apakah sudah terdaftar atau belum di Daftar Pemilih Tetap (DPT). Pengecekan DPT secara daring ini bisa dilakukan melalui laman https://cekdptonline.kpu.go.id, selanjutnya muncul Pencarian Data Pemilih dan Pemilu 2024. Jika kamu belum terdaftar, segera laporkan ke laman laporpemilih.kpu.go.id Demikialah cara cek data diri terdaftar sebagai pemilih atau belum. Yuk secara aktif gunakan kesempatan ini secara mandiri. Suara Anda sangat menentukan masa depan bangsa kita. Trimakasih.

TRADISI NYADRAN DI SENDANG TUNJUNGSARI

Nglebak, Senin wage 12 Juni 2023 Salah satu tetua dusun Nglebak mbah Taruno mempimpin ritual tradisi nyadran di Sendang Tunjungsari Dusun Nglebak, Kaluran Katongan, Kapanewon Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, DIY. pada hari Senin wage 12 Juni 2023. Mbah Taruno sebagai juru kunci membakar dupa dibawah pohon besar juga menerima sesaji dari warga yang punya hajat atau keinginan dan terkabul, sambil komat kamit membaca doa. Tradisi nyadran Sendang Tunjungsari ini dilakukan rutin setiap tahun sebelum tradisi rasul atau bersih dusun. Pohon-2 besar menaungi sekitar sumber air di Sendang Tunjungsari  dusun Nglebak keberadaanya  terus dijaga kelestariannya oleh warga sekitar untuk melestarikan sumber air bersih. Warga yang kebanyakan ibu-ibu membawa tenggok dan tas keranjang belanja yang berisi  nasi beserta lauk pauk dan ayam panggang dalam tradisi nyadran di Sendang Tunjungsari. Tradisi budaya ini masih mereka lestarikan dan dil...

KIRAB BUDAYA DESA KATONGAN

Ribuan warga masyarakat dari enam dusun se kalurahan Katongan memadati lapangan desa di Kalurahan Katongan, Kapanewon Nglipar, Kabupaten Gununungkidul. Dengan berbusana adat, mereka mengikuti Kirab Seni dan Budaya yang rutin diadakan setiap tahun pada perayaan bersih desa atau rasul. "Mari kita ajak masyarakat untuk melestarikan budaya, karena dengan budaya geliat ekonomi menjadi tumbuh," disampaikan Jumawan Lurah Desa Katongan dalam acara Kirab Seni dan Budaya pada Rabu, 21 Juni 2023. Kirab seni budaya merupakan upaya melestarikan budaya dan nilai luhur, yang harus dipelihara oleh setiap generasi . "Ini menjadi bentuk pemajuan kebudayaan, karena berasal dari kearifan lokal yang dimiliki suatu daerah", ujar Jumawan berapi-api. Selain itu, Teguh SPd, panitia bersih desa mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk mengajak warga masyarakat agar bersama-sama membangun budaya, menjunjung tinggi seni dan budaya nusantara khususnya yang ada...