Belajar dari pengalaman pribadi, saya pernah menjadi priyayi dan sekarang menjadi petani, jangan ditanyakan lebih terhormat mana. Yang jelas saya menikmati profesi baru saya menjadi petani, bergumul dengan hal-hal yang kotor namun menghasilkan hal yang sangat dibutuhkan.
Berbanggalah menjadi petani di mana seluruh umat manusia bergantung dari hasil panen yang kau perolehnya.
Memang menjadi petani bukanlah pilihan profesi yang diidamkan oleh sebagian generasi kita saat ini, mereka lebih memilih profesi sebagai priyayi, sebutan untuk ( asn, tni, polri, pegawai swasta dll ), padahal jika ditekuni,secara profesional hasilnya tak akan kalah dengan menjadi priyayi.
Namun bertani di era sekarang lain dengan zaman dulu, sekarang lebih mengandalkan sentuhan tehnologi dari hulu sampai hilir sudah lebih banyak menggunakan mesin daripada tenaga manusia dan juga banyak rekayasa.
Mengandalkan pertanian dari tenaga kerja diusia 45 tahun ke atas sangatlah tidak menguntungkan, karena produktifitasnya rendah, sementara kebutuhan bahan pangan selalu meningkat.
Untuk itu pemerintah pusat dan daerah harus mendorong lahirnya para petani muda ( petani milenial ). Petani milenial mempunyai peran sangat penting, karena untuk melanjutkan program pertanian dibutuhkan sdm pertanian yang maju, mandiri dan moderen.
Dua tahun yang lalu, saya mengawalinya dengan beternak sapi 2 ekor, untuk pakan sebagian besar beli, baik berupa hijauan dan pabrikan. Kemudian saya lebih banyak mengandalkan youtobe sebagai pemandu dalam beternak sapi.
Akhirnya kami menyadari bahwa untuk beternak komponen terbesar adalah pakan ( 70 sd 80 persen ) dari biaya operasional. Untuk itu saya mulai menanam aneka rumput ( odot, kolonjono, pisang, indigovera dan pakchong ) untuk memenuhi pakan sapi-sapi saya.
Saat ini saya bisa merasakan, nikmatnya pelihara sapi dengan pakan rumput sendiri di dekat kandang, sehingga hpp menjadi rendah bahkan nol.
Saya menerapkan konsep bertani tanpa limbah, limbah pertanian untuk pakan sapi, kohe sapi untuk pupuk, dan seterusnya. Bagi saya ada banyak keuntungan dengan beternak sapi yang saya nikmati antara lain keuntungan dari hasil penjualan, dapat pupuk kandang, dan bisa sebagai obat jiwa, penghiburan, karena senang lihat tananan yang hijau dan subur-subur serta hasil pertanian dan sapi yang gemuk-gemuk.
Sekian.
Berbanggalah menjadi petani di mana seluruh umat manusia bergantung dari hasil panen yang kau perolehnya.
Memang menjadi petani bukanlah pilihan profesi yang diidamkan oleh sebagian generasi kita saat ini, mereka lebih memilih profesi sebagai priyayi, sebutan untuk ( asn, tni, polri, pegawai swasta dll ), padahal jika ditekuni,secara profesional hasilnya tak akan kalah dengan menjadi priyayi.
Namun bertani di era sekarang lain dengan zaman dulu, sekarang lebih mengandalkan sentuhan tehnologi dari hulu sampai hilir sudah lebih banyak menggunakan mesin daripada tenaga manusia dan juga banyak rekayasa.
Mengandalkan pertanian dari tenaga kerja diusia 45 tahun ke atas sangatlah tidak menguntungkan, karena produktifitasnya rendah, sementara kebutuhan bahan pangan selalu meningkat.
Untuk itu pemerintah pusat dan daerah harus mendorong lahirnya para petani muda ( petani milenial ). Petani milenial mempunyai peran sangat penting, karena untuk melanjutkan program pertanian dibutuhkan sdm pertanian yang maju, mandiri dan moderen.
Dua tahun yang lalu, saya mengawalinya dengan beternak sapi 2 ekor, untuk pakan sebagian besar beli, baik berupa hijauan dan pabrikan. Kemudian saya lebih banyak mengandalkan youtobe sebagai pemandu dalam beternak sapi.
Akhirnya kami menyadari bahwa untuk beternak komponen terbesar adalah pakan ( 70 sd 80 persen ) dari biaya operasional. Untuk itu saya mulai menanam aneka rumput ( odot, kolonjono, pisang, indigovera dan pakchong ) untuk memenuhi pakan sapi-sapi saya.
Saat ini saya bisa merasakan, nikmatnya pelihara sapi dengan pakan rumput sendiri di dekat kandang, sehingga hpp menjadi rendah bahkan nol.
Saya menerapkan konsep bertani tanpa limbah, limbah pertanian untuk pakan sapi, kohe sapi untuk pupuk, dan seterusnya. Bagi saya ada banyak keuntungan dengan beternak sapi yang saya nikmati antara lain keuntungan dari hasil penjualan, dapat pupuk kandang, dan bisa sebagai obat jiwa, penghiburan, karena senang lihat tananan yang hijau dan subur-subur serta hasil pertanian dan sapi yang gemuk-gemuk.
Sekian.
Komentar
Posting Komentar