MUSEUM KARS INDONESIA
Museum Kars Indonesia yang terdapat di Desa Gebangharjo, Pracimantoro, Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah ini menceritakan sebaran kars di dunia dan Indonesia. Secara rinci, museum ini menampilkan proses pembentukan Kars, fenomena dan karakteristik kars yang ada di Indonesia serta hubungan kars dengan kehidupan manusia dari jaman prasejarah hinggga jaman modern. Museum Kars Indonesia didirikan untuk mendukung kawasan Eco Karst dan Global Geopark Gunung Sewu.
Pada tanggal 6 Desember 2004 di Gunung Kidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Bapak Presiden Republik Indonesia telah menetapkan untuk Kawasan Kars Gunung Sewu dan Gombong Selatan sebagai Kawasan Eco Kars.
Selanjutnya pada tahun 2005 Bapak Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 16 tentang Kebijakan Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata, diantaranya menginstruksikan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral untuk mengembangkan kawasan kars sebagai daya tarik wisata. Berdasarkan hal tersebut di atas pada tahun 2008 Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral cq Badan Geologi bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Wonogiri telah membuat kesepakatan bersama yang pada prinsipnya bersepakat untuk secara bersama-sama mewujudkan terbangunnya Museum Kars Indonesia dan pada tanggal 30 Juni 2009 telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia dengan ditandatanganinya Prasasti Museum Kars Indonesia di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
RUANG PERAGAAN
Bangunan museum ini terdiri dari 3 lantai utama. Pada lantai 1 (lt. dasar) bertema “Kars untuk Kehidupan” berisi panel-panel peraga tentang konservasi dan pengelolaan kawasan kars, aneka ragam nilai kawasan kars, kondisi sosial budaya masa lalu dan masa kini, keragaman flora dan fauna di kawasan kars, serta air dan tanah kawasan kars. Selain itu terdapat maket yang menggambarkan tipe-tipe utama kars di Indonesia, maket yang menggambarkan pembentukan kars, dan sebuah diorama yang merupakan replika gua kars. Tak ketinggalan, pada lantai ini juga menjual cinderamata.
Pada lantai 2 bertema “Kars untuk Ilmu Pengetahuan” berisi panel-panel, peraga tentang sebaran dan bentuk-bentuk kars di dunia, proses terjadinya batu gamping, proses terjadinya topografi kars, mineral pembentuk batu gamping (Kalsit dan Dolomit), serta tipe dan sebaran kars di Indonesia.
Pada lantai 3 (lt. atas) merupakan ruangan serba guna dan dapat digunakan sebagai ruangan rapat, presentasi, dan pemutaran film yang telah dilengkapi dengan tata suara, proyektor, dan layar.
Sumber : Musium Geologi Bandung.
Komentar
Posting Komentar